Mahasiswa Magister Fisika Medis FMIPA UI Juara Dunia Lomba Desain Infografik IAEA

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) di kancah internasional. Antonius Fajar Adinegoro, mahasiswa Program Studi Magister Fisika Medis berhasil meraih Juara 1 dalam lomba Infographic Design Contest, yang diselenggarakan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA), lembaga energi atom internasional berbasis di Wina, Austria. Pengumuman resmi kemenangan disampaikan oleh IAEA melalui surat elektronik pribadi kepada para peserta pada 9 Oktober 2025.

Kompetisi tersebut merupakan bagian dari konferensi internasional “International Conference on Nuclear and Radiological Emergencies: Building the Future in an Evolving World”, yang akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 1–4 Desember 2025. Lomba ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang Emergency Preparedness and Response (EPR) atau kesiapsiagaan dan respons terhadap keadaan darurat nuklir maupun radiologi melalui komunikasi visual yang menarik dan mudah dipahami.

Dari Fisika Medis ke Komunikasi Visual

Dalam ajang yang diikuti peserta dari berbagai negara ini, Anton unggul lewat infografis berjudul “Guidelines for Medical Physicists in Nuclear and Radiological Emergencies.” Karya tersebut menyoroti peran fisikawan medis dalam situasi darurat nuklir dan radiologi, khususnya dalam penilaian besarnya paparan radiasi (dose magnitude estimation) serta proses dekontaminasi pasien.

“Infografis ini saya buat agar masyarakat dan tenaga medis bisa memahami bagaimana fisikawan medis berperan cepat dan aman saat terjadi kedaruratan nuklir,” kata Anton.

“Saya tertarik mengikuti lomba ini karena menggabungkan dua hal yang saya suka: fisika medis dan komunikasi visual. Tantangannya adalah membuat topik yang sangat teknis menjadi mudah dipahami.” imbuhnya.

Seleksi Ketat, Pengakuan Global

Periode lomba infografik IAEA diselenggarakan secara daring pada 16 Juli hingga 31 Agustus 2025 melalui situs resmi konferensi. Pada periode tersebut, para peserta mengunggah karya infografis mereka untuk dinilai oleh tim juri. Penilaian mencakup kejelasan pesan, kualitas visual, orisinalitas ide, ketepatan teknis, serta efektivitas komunikasi konsep Emergency Preparedness and Response (EPR). Dari ratusan peserta dari berbagai negara, Anton berhasil menembus lima besar terbaik dunia, dan akhirnya terpilih sebagai pemenang utama.

Sebagai penghargaan, para pemenang akan diundang ke konferensi EPR 2025 di Riyadh dengan biaya penuh dari IAEA. Karya mereka juga akan dipamerkan di forum internasional tersebut.

Karya Mandiri Berbasis Akademik

Anton mengerjakan infografis tersebut secara mandiri, berbekal pengalaman akademik dan praktik klinis di Program Magister Fisika Medis FMIPA UI. Sebelum mendesain, ia melakukan riset mendalam dengan membaca panduan resmi IAEA dan referensi teknis agar informasi yang disampaikan tetap akurat namun mudah dipahami.

“Total prosesnya sekitar tiga hari, mulai dari riset, penyusunan konsep, hingga finalisasi desain,” ujar Anton.

Kebanggaan FMIPA UI di Panggung Dunia

Dekan FMIPA UI Prof. Dede Djuhana, Ph.D. menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. “Kami bangga mahasiswa FMIPA UI kembali menunjukkan prestasinya di tingkat dunia. Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan akademik, tapi juga kreativitas dan kepedulian terhadap isu global,” kata Prof. Dede.

Prestasi Anton menjadi bukti bahwa ilmu fisika medis tidak hanya relevan di ranah klinis, tetapi juga berperan penting dalam edukasi publik dan kesiapsiagaan terhadap risiko radiasi dan nuklir.

Tentang Program Magister Fisika Medis FMIPA UI

Program ini mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi di bidang fisika medis untuk aplikasi klinis, penelitian, dan keselamatan radiasi, sekaligus mendorong kontribusi mereka dalam kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat radiologi.

Tentang IAEA

International Atomic Energy Agency (IAEA) merupakan badan internasional yang mempromosikan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai serta memastikan keselamatan, keamanan, dan kesiapsiagaan terhadap keadaan darurat nuklir dan radiologi.